Hasil observasi bimbingan konseling keluarga
v Alasan dan persiapan seseorang menikah
Dari observasi yang saya lakukan dan amati pada hari sabtu tanggal
11 oktober 2014 di Desa Muara Mahat Baru kec. TAPUNG Kab. KAMPAR, dengan 7 orang
yang saya jadikan sampel dalam observasi ini. Sampel ini masih digolongkan
dalam satu silsilah keluarga dengan umur antara 22 tahun sampai 54 tahun dan
diantara pasangan keluarga ini ada yang
sudah lama berkeluarga dan ada juga yang baru beberapa tahun bahkan belum
mempunyai keturunan . dalam hasil observasi ini penulis hanya menjelaskan
alasan-alasan dan persiapan-persiapan yang disiapkan klien ketika menikah.
Dibawah ini diterangkan alasan-alasan kenapa mereka menikah,
berikut alasannya :
1.
Mengatakan
bahwa menikah itu ibadah, menikah adalah sunnah rasul dengan menikah menjauhi
perbuatan zina dan pemenuhan kebutuhan psikis manusia,
2.
Ibadah, menjaga
diri sebagai seorang wanita dan menjaga nama baik keluarga. Mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan,
3.
Dengan menikah
akan ada yang menanggung kebutuhan kehidupannya baik kebutuhan jasmani maupun
kebutuhan rohani dan tidak lagi menbebani orang tua. Dari pada pacaran tidak
jelas arahnya baik lagi menikah lebih terarah tujuan hidup kita,
4.
Takut terjadi
perzinahan kalau pacaran terus lebih baik menikah lebih halal lagi ibadah
5. Ibadah, merasa
sanggup menikah dan sudah waktunya menikah, tidak mau main-main dengan suatu
hubungan (pacaran)
6.
Ingin
mengurangi beban orang tua karna tidak mungkin selamanya hidup kita ditanggung
orang tua lagian menikah itu ibadah intinya ingin lebih mandiri saja.
7.
Dengan menikah akan ada yang menjaga dan melindungi
dirinya dipekanbaru ketika kuliah karna orang tua jauh.
Selanjutnya
kita akan lihat persiapan – persiapan yang disiapkan mereka ketika akan
menikah, berikut ini ungkapan –ungkapan narasumber dalam persiapan pernikahan :
1.
Pertama kali
saya mau menikah saya tidak tahu mau mempersiapkan apa sebenarnya saya menikah
hanya bermodalkan tulang 8 kerat ini tapi dengan keyakinan yang kuat dan niat
saya yang memang ingin menikah ditahun itu akhirnya saya bisa menikah dan biaya
pernikahannya dibantu saudara saya , namun alhamdulillah sekarang ini saya sudah bisa menghidupi kelurga dengan sedikit
rezki yang Allah berikan berupa kebun sawit yang lumayan cukup untuk menghidupi keluarga
saya. Saya itu yakin dan percaya bahwa Allah akan membuka pintu rezki hamba
–hambanya yang mengikuti perintahNya.
2.
Persiapan yang
saya siapkan ketika menikah tentunya mental harus disiapkan , sebenarnya tidak
persiapan yang begitu kompleks seperti pernikahan orang-orang sekarang
pernikahan saya dulu sederhana saja karena maklumlah ekonomi kita dulu rendah
serba berkecukupan.
3.
Bagi saya
sendiri persipan dalam menikah yang terpenting adalah mental, harus siap mental
lahir dan bathin, akan tetapi ketika saya menikah orang tua saya yang lebih
banyak berperan. Orang tuaa saya sudah mempersiapkan rumah dan pesta pernikahan
untuk saya.
4.
Mental, dan
untuk menghidupi kebutuhan keluarga saya nantinya saya bekerja menjadi asisten
dosen dan penghasilannya itu cukup untuk keluarga saya nantinya. Untuk modal
dalam membangun keluarga yang sakinah saya selalu mengikuti pengajian-pengajian
tentang menikah
5.
Yang harus
disiapkan dalam menikah ialah uang, hidup sekarang ini serba duit dan untuk
mendapatkan itu saya bekerja menjadi guru di sekolah menengah atas, selain itu
saya juga telah persiapkan tabungan untuk anak –anak saya nantinya
6.
Mental dan
pengetahuan tentang menikah dan ketika menikah saya dan calon suami serta
kelurga saya yang persiapkan pestanya
7.
Berbekal mental
dan keyakinan bahwa saya pasti bisa menjalani kehidupan berumah tangga dan
berusaha mandiri jauh dari orang tua